Jumat, 06 September 2013

SIAP BERTANDING

PMR unit MA informatika Al-Hikmah siap mengikut dalam pelombaan yang akan datang
minggu-minggu sekarang di isi dengan latihan untuk mengikuti perlombaan

Jumat, 08 Maret 2013

MATERI DASAR PMR WIRA

MATERI DASR PMR WIRA

KEPALANG MERAHAN
A.PALANG MERAH INTERNASIONAL
Latar belakang
Berdirinya Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagai lembaga kemanusiaan dilatarbelakangioleh sentuhan batin terhadap penderitaan yang dialami prajurit di medan pertempuran. Penderitaanprajurit-prajurit yang luka karena tidak adanya perawatan, kurangnya logistik dan kejamnya perangitu sendirilah yang menyebabkan tergugahnya nurani orang-orang yang memiliki rasa kemanusiaan.Dua medan pertempuran yang amat terkenal pada abad ke-19 ialah perang KRIM dan perangSOLFERINO dan tercatat sebagai perang yang sangat menyeramkan. Perang inilah yang telahmelahirkan inspirasi terbentuknya lembaga kemanusiaan yang sekarang dikenal dengan namaPalang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Perang KRIM 
    “KRIM” adalah nama semenanjung di laut Hitam termasuk wilayah Rusia. Dinamakan PERANGKRIM karena di semenanjung inilah terjadi perang dahsyat antara Rusia melawan Turki yang dibantu oleh Inggris dan Perancis yang terjadi selama 2 tahun mulai bulan Maret 1854 s/d 30 Maret 1856. { menceritakan sejarah petualangan Florence Nightingale }
Perang SOLFERINO 
    Solferino adalah nama dari suatu kota kecil yang terletak di daerah daratan rendah Propinsi Lambordi, paling utara Italia. Di daerah ini terjadi pertempuran dahsyat antara tentara Austriamelawan Prancis yang membantu Sardinia. { menceritakan sejarah petualangan Jeant Henry Dunant }
Sejarah
Sejarah lahirnya Palang Merah tak dapat dilepaskan dari kondisi medanperang. Berawal dengan pecahnya perang antara pasukan Perancis danItalia melawan Austria pada tahun 1859 di Solferino Italia Utara korbansekitar 40.000 orang serdadu terlantar, teluka parah dan sekarat, makatercetuslah gagasan Jean Henry Dunant untuk memberikan pertolonganbagi para korban perang. Ide/gagasan yang tergambar dari pengalamannyaselama beberapa hari bergelut di medan perang ketika menolong parakorban, dituangkan dalam sebuah buku yang ditulisnya pada tahun 1862 yang berjudul
“KenanganSolferino”
. Buku tersebut berkisah tentang kondisi yang ditimbulkan akibat perang danmencetuskan dua gagasan ;1.Membentuk organisasi sukarela untuk menolong prajurit yang terluka di medan perang.2.Perlunya perjanjian Internasional untuk perlindungan korban perang.
Komponen Gerakan
o
KOMITE INTERNASIONAL PALANG MERAH
o
FEDERASI INTERNASIONAL PERHIMPUNAN PALANG MERAH DAN BULAN SABITMERAH
o
PERHIMPUNAN NASIONAL PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH*KOMITE INTERNASIONAL PALANG MERAHBuku kenangan Solferino tersebut sangat menarik perhatian masyarakat diantaranya 4 orangpenduduk Jenewa. Mereka Adalah ;
Gustave Moynier
dr. Louis Appia
dr. Theodore Maunoir
Jenderal Guillame-Hendri Dufour
berlima dengan Jean Henry Dunant merekamembentuk suatu Komite Lima pada tahun 1863.Mereka merintis terbentuknya Komite InternasionalPalang Merah atau dikenal dengan namaInternational Committee of the Red Cross ( ICRC )pada tahun itu juga.Pada tanggal 22 Agustus 1864 atas prakarsa ICRCdiselenggarakanlah suatu Kenferensi yang diikutioleh 12 Kepala Negara yang menandatanganiKonvensi Jenewa I yang membahas perbaikan nasibtentara yang terluka di medan perang. Padakesempatan itu diresmikan lambang Palangberwarna merah diatas dasar putih, sebagailambang pelindung bagi para petugas penolong dimedan perang.Sementara dengan berkembangnya organisasi swasta yang independen dan tak berpolitik itu telahmemiliki anggota sukarelawan yang siap membantu korban yang terluka tanpa diskriminasi

sejarah PMI Indonesia

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.
PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh indonesia
Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.

Sejarah

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873.Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indiƫ (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.
Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkai pada 1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah.
Rancangan tersebut disimpan menunggu saat yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang kedua kalinya rancangan tersebut kembali disimpan.
Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.
Dibantu panitia lima orang yang terdiri dari Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, Dr Boentaran mempersiapkan terbentuknya Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI.
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.
Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1950 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.